8 Tips Memilih Pekerjaan Yang Cocok
SETIAP tahunnya, akan ada ribuan orang
bersaing untuk memperebutkan lapangan kerja yang tersedia di muka bumi.
Setidaknya menurut statistiK tahun 2007, kurang lebih sebesar 15%
penduduk Amerika berganti pekerjaan setahun sekali. Fenomena pergantian
pekerjaan itu juga terjadi di negar-negara lain meskipun dengan
persentase berbeda. Melihat pada fakta di atas, dipastikan bahwa
tentunya tak sedikit orang yang bertanya-tanya mengenai jenis pekerjaan
apa yang tepat?
Menjawab, bagaimana agar mereka dapat mencintai pekerjaan tersebut tanpa
harus berganti profesi, Alexander Kjerulf, seorang expertise dalam
bidang Happiness at Work, yang juga pengarang buku “Happy Hour is 9 to
5”, memaparkan beberapa tips untuk membantu para pencari kerja
mendapatkan pekerjaan idamannya. Jadi, sebelum, berkutat dengan seluruh iklan lowongan pekerjaan yang terpampang di media massa, ada baiknya
bagi Anda untuk membaca 8 tips Kjerulf yang dituangkan dalam blognya
yang bertajuk positivesharing.com.
1. Memutuskan untuk beralih lebih awal daripada kemudian
Putuskan untuk berganti pekerjaan secepatnya, jangan menunda-nunda!
Kadang-kadang orang memilih untuk bertahan di tempat yang lama sambil
menunggu datangnya kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih
baik. Hal ini seharusnya dihindari. Ketika Anda tidak lagi nyaman dengan
pekerjaan dan merasa bahwa itu bukanlah yang terbaik, saat itulah, Anda
harus pergi dan mencari tempat pekerjaan baru.
Semakin lama Anda bertahan pada pekerjaan yang menurut Anda buruk, semakin banyak energi dan kepercayaan diri yang terbuang, yang seharusnya dapat Anda pergunakan untuk mencari pekerjaan baru.
Semakin lama Anda bertahan pada pekerjaan yang menurut Anda buruk, semakin banyak energi dan kepercayaan diri yang terbuang, yang seharusnya dapat Anda pergunakan untuk mencari pekerjaan baru.
2. Luangkan waktu untuk menemukan pekerjaan baru Anda
Pekerjaan yang pertama kali Anda lihat di lowongan kerja, bisa jadi
adalah yang terbaik dan benar-benar Anda cari. Namun, tidak menutup
kemungkinan bahwa itulah yang terburuk sehingga Anda pun harus melirik
lowongan yang lain. Oleh karena itu, berilah waktu pada diri sendiri
untuk mencari dan menyeleksi pekerjaan yang tepat. Jangan biarkan
tekanan ekonomi, keluarga atau tekanan sosial mempengaruhi pilihan Anda.
3. Fokus pada apa yang Anda suka di tempat kerja, bukan pada apa yang Anda benci
Untuk dapat menyukai suatu pekerjaan, tidak bijak jika Anda hanya
berfokus pada absennya hal-hal yang kita benci dalam pekerjaan tersebut.
Ada baiknya jika Anda memikirkan kebaikan-kebaikan yang akan Anda
dapatkan dari pekerjaan baru tersebut.
Beberapa hal dapat dilakukan untuk menumbuhkan keyakinan Anda akan adanya hal-hal baik yang akan Anda dapatkan dari suatu pekerjaan baru, misalnya :
Beberapa hal dapat dilakukan untuk menumbuhkan keyakinan Anda akan adanya hal-hal baik yang akan Anda dapatkan dari suatu pekerjaan baru, misalnya :
- Ingat kembali pada situasi tertentu, dimana saat itu Anda merasa bahagia di tempat kerja.
- Tanyakan pada diri Anda, apa yang membuat hal tersebut terjadi?
- Lakukan eksplorasi hal-hal apa saja yang potensif memberikan pengalaman hebat dalam pekerjaan Anda ke depannya.
4. Abaikan gaji
Kebanyakan orang berpikir bahwa semakin besar gaji yang didapatkan
seseorang, maka tingkat kebahagiaannya pun lebih besar. Akan tetapi
menurut studi yang dilakukan oleh Alan B. Krueger (ahli ekonomi) dan
Nobel Laurete (psikolog) menyatakan bahwa orang dengan gaji di atas
rata-rata memang memiliki kepuasan hidup yang tinggi, tetapi kebahagian
yang lebih rendah dibandingkan orang-orang yang menikmati pekerjaan
mereka dari waktu ke waktu.
Orang-orang dengan gaji tinggi tersebut cenderung tidak punya banyak waktu untuk mengisi hari-hari mereka dengan hal-hal yang menyenangkan.
Orang-orang dengan gaji tinggi tersebut cenderung tidak punya banyak waktu untuk mengisi hari-hari mereka dengan hal-hal yang menyenangkan.
5. Abaikan detail relevan lainnya
Saat mencari pekerjaan baru sebaiknya abaikan detail-detail yang tidak
relevan dengan deskripsi pekerjaan. Misalnya saja, titel First Assistant manager, tunjangan mobil, status dan tekanan sosial seperti pendapat
keluarga jika Anda memilih suatu pekerjaan.
6. Mintalah apa yang Anda inginkan
Tanyakan pada diri sendiri hal-hal apakah yang dapat membuat Anda
menikmati sebuah pekerjaan. Katakan dengan jujur hal-hal tersebut jika
ditanya dalam interview. Meskipun seandainya Anda tidak akan mendapatkan
pekerjaan tersebut, sesungguhnya kita telah memposisikan diri untuk
mendapat pekerjaan yang tepat.
7. Membuat pekerjaan yang besar
Setelah mendapatkan pekerjaan, selanjutnya Andalah yang berkuasa penuh
untuk menjadikan pekerjaan tersebut menjadi luar biasa atau justru
sebaliknya.
8. Buatlah diri Anda bebas untuk meninggalkan
Jika memang tidak dapat diperbaiki, yang buruk memang harus ditinggalkan. Jadi jangan ragu-ragu untuk melakukannya.
Jadi, lupakan tentang gaji, titel, status dan tunjangan. Ambilah sebuah
pekerjaan berdasarkan satu pertimbangan, “Apakah pekerjaan tersebut akan membuat kita bahagia?” Dan pastikan jawabannya adalah “ya”.
KEREN..tips yang sangat membantu bag PENCAKER. Btw blognya keren nih, boleh dunk di sharekan xml nya...
ReplyDelete